Nama : ARUM KUSUMA WARDANI
Nim : 15150041
Kelas : A.12.1
Prodi : D III Kebidanan
PANDANGAN
DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A.
Individu,
Keluarga dan Masyarakat
1.
Pengertian
Individu, Keluarga dan Masyarakat
a. Individu
Individu sebagai manusia perseorangan
pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis
rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana
diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk
sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga
aspeknya tersebut. Individu berasal dari kata latin individuum yang
artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada
kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang yang memiliki
peranan khas di dalam lingkungan sosialnya dan mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Ada 3 kemungkinan tingkah
laku menurut pola pribadin individu yaitu: pertama menyimpang dari norma
kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan
ketiga memengaruhi masyarakat.
Individu tidak akan jelas identitasnya
tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu
berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang
selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada
pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada
di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi
pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya
pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan
pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar,
namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat.
Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
b. Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 1988 )Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.Keluarga adalah sekelompok orang yang
mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari
satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah
saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus
keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta:
kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga
adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah,
bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
mereka.
Pengertian
keluarga menurut para ahli :
1. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
2. Kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya. (Ki Hajar Dewantara).
3. Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara
Celis).
Dari pengertian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa keluarga adalah :
ü Unit
terkecil dari masyarakat
ü Terdiri
atas 2 orang atau lebih
ü Adanya
ikatan perkawinan atau pertalian darah
ü Hidup
dalam satu rumah tangga
ü Di
bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
ü Berinteraksi
diantara sesama anggota keluarga
ü Setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
ü Diciptakan,
mempertahankan suatu kebudayaan
c. Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang
sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang
mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan
mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri
kehidupan yang khas.
Masyarakat adalah suatu istilah yang
kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat kota, masyarakat desa,
masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society
yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat
itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut
serta, berpartisipasi”.
Peter L Berger, seorang ahlisosiologi
memberikan definisi masyarakat sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu
keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat
dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau
kesatuan hidup manusiayang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok
manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat
kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masing-masing.Menilikkenyataan dilapangan, suatu
masyarakat bias berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari
berbagai suku.
Dengan menggunakan pikiran, naluri,
perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu
masyarakat.
Berikut dibawah
ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
1.
Menurut
Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai
ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa
seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat,dsb.
2.
Menurut
Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.
Menurut
Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
4.
Menurut
Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
ü Kumpulan sekian
banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
ü Kesatuan sosial
yang mempunyai hubungan erat
ü Kumpulan
individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup
lama.
I. Pertumbuhan
A.
Pengertian
Pertumbuhan
Walaupun
banyak perbedaan pendapat diantara kalangan para ahli, namun diakui bahwa
pertumbuhan itu adalah “Perubahan yang menunjukan suatu peningkatan disebabkan
pengaruh dari dalam maupun dari luar” (M. Arifin Hakim, 2001 : 30-31).
Pertumbuhan
itu dilihat dari berbagai aspek bisa bernilai positif dan bisa bernilai
negatif, di Negara kita bila dilihat dari segi aspek kemasyarakatn semakin
tinggi tingkat pertumbuhan penduduk maka tingkat kemiskinan akan semakin
bertambah. Namun bila sumber daya manusia dengan Skill individunya semakin
meningkat, maka taraf ekonomi akan semakin naik.
B.
Faktor
yang mempengaruhi Pertumbuhan
Dalam
membahas pertumbuhan ini, banyak bermacam – macam aliran mengeluarkan pendapat
namun pada garis besarnya dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
a)
Pendirian
Nativistik (Arthur Shopen Hamer)
Para
ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu
hanya dipengaruhi oleh faktor – faktor yang dibawanya sejak lahir.
Mereka
membuat persamaan antara anak dengan orang tuanya, sebagai contoh bila orang
tua memiliki keahlian dibidang melukis maka kemungkinan besar anak tersebut
akan mengikuti jejak orang tuanya sebagai pelukis.
b)
Pendirian
Empiristik dan Environmentalistik (Jhon Locke)
Pendirian
ini sangat bertolak belakang dengan pendapat nativistik, para ahlinya
berpendapat bahwa pertumbuhan individu semata – mata tergantung pada lingkungan
sedang watak dasar tidak berperan sama sekali.
c)
Pendirian
konvergensi dan interaksionisme (W. Stern)
Kebanyakan
para ahli mengikuti paham ini yaitu paham yang menyatakan bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Jika bakat
dan dasar tidak diserasikan dengan lingkungan maka pertumbuhan individu akan
mengalami pergeseran, sebagai contoh : anak yang lahir dan tumbuh dilingkungan
masyarakat akan berbeda dengan anak yang lahir dan tumbuh di hutan.
II. Tahap – tahap Pertumbuhan Individu
Berdasarkan
psikologi, pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa melalui beberapa
fase :
a)
Masa
Vital (± 0 – 2 tahun)
Pada
masa vital ini individu menggunakan fungsi biologis dalam menemukan berbagai
hal dalam dunianya, seorang anak yang masih berusia sekita satu setengah tahun
akan memasukan apa yang ditemuinya kedalam mulut, penyebabnya karena pada waktu
itu mulutlah sebagai alat ekplorasi dan belajar.
b)
Masa
Estetik (± 2 – 7 tahun)
Pada
masa ini pada umumnya anak-anak sering berbuat kenakalan, penyebabnya karena
pada waktu itu anak-anak baru menemukan dirinya. Bahwa dia sebenarnya adalah
seorang subjek yang memiliki hak untuk menginginkan sesuatu serta menolaknya.
Karena jarang menemukan kenyataan tersebut maka anak-anak seakan ingin
mendapatkan pengalaman sebagai subjek yang bebas menentukan keinginannya.
c)
Masa
Intelektual (± 7 – 14 tahun)
Setelah
anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya telah
berlangsung dengan lebih efektif, sehingga menjadi matang untuk dididik.
Ada beberapa
sifat khas anak-anak pada masa ini :
1.
Adanya
korelasi Positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
2.
Sikap
tunduk kepada peraturan-peraturan.
3.
Adanya
kecendrungan memuji diri sendiri.
4.
Jika
tidak bisa menyelesaikan sesuatu soal maka soal tersebut dianggap tidak
penting.
5.
Senang
membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
6.
Adanya
minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
7.
Amat
realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
8.
Gemar
membentuk kelompok sebaya.
d)
Masa
Remaja (± 14 – 21 tahun)
Masa
remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat, karena
mempunyai sifat-sifat khas yang menentukan dalam kehidupan masyarakatnya
diwaktu dewasa. Manusia dewasa harus hidup dalam kultur dan harus dapat
menempatkan dirinya diantara nilai – nilai kultur tersebut.
e)
Masa
Usia Mahasiswa/ dewasa
Pada
masa mahasiswa banyak peristiwa-peristiwa yang harus diperhatikan karena pada
masa ini adalah masa pemantapan diri serta masa untuk mempersiapkan diri dengan
keterampilan dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan
dirinya.
2.1 Ciri Masyarakat
Pengertian
masyarakat secara umum dapat diartikan sebagai salah satu kumpulan kelompopk
manusia yang hidup salingberorganisasi, berbincang, bekerja sama
dalam mengatur kerjasecara kolektif, mampu menyatukan pikiran dan
tindakan sehingga terjalinnya hubungan antara satu sama lain yang
melahirkan sebuah sistem yang dinamakan sebagai kebudayaan.
Menurut Roucek
dan Warren (1979). Masyarakat adalah sebagai suatu kumpulan manusia yang
berhubungan secara tetap dan tersusun dalam menjalankan aktifitas secara
kolektif dan merasakan bahwa mereka adalah hidup bersama.
Masyarakat
memiliki 6 ciri utama, yaitu sebagai berikut:
1.
Berkelompok
2.
Berbudaya
3.
Mengalami
perubahan
4.
Berinteraksi
5.
Mempunyai
kepemimpinan
6.
Mempunyai
aturan social
2.2 Unsur – unsur Masyarakat
Menurut
WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup manusia dalam suatu tempat
dengan ikatan ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan menurut linton, masyarakat
itu timbul dari setiap kumpulan individu individu yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama. Dalam wakatu yang lama itu kelompok manusia yang belum
terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu adaptasi dan organisasi
dari tingkah laku dari anggota anggota.
Dapat
disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat
tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup
mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.
Unsur Unsur
Terbentuknya Masyarakat :
1.
Harus
ada kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan
mengumpulkan binatang.
2.
Telah
berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu.
3.
Adanya
aturan (undang undang) yang mengatur mereka bersama.
2.3 Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu
barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya
itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat.
Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari
keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1.
Hubungan
individu dengan keluarga
Individu
memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek,
paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma
dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan
keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat
pada dirinya dalam keluarga.
2.
Hubungan
individu dengan lembaga
Lembaga
diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh
manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu
memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada
disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk
kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai
direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh
lingkungan pekerjaannya.
3.
Hubungan
individu dengan komunitas
Komunitas
dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang
memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal
dan keorganisasian tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu,
keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4.
Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan
individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan
kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana
yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan
mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.Gotong royong adalah hak
masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak
individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
Contoh
kasus dalam kebidanan :
Upacara 7
bulanan dari pandangan kebidanan upacara 7 bulanan ini hanya dilakukan pada
kehamilan pertama kali dan merupakan dukungan bagi ibu hamil diaman dalam masa
kehamilan trimester 3, ibu hamil mengalami perubahan bentuk tubuh, biasanya
bertanbah gemuk dan merasa tidak cantik. Namaun tradisi masyarakat justru
mengangkat rasa percaya diri dan memperbaiki body image seorang ibu hamil agar
tampak begitu mempesona dalam upacara siraman dan mandi bunga.
Ibu hamil
didandani dengan roncean bunga melati dan ganti jaril 7 kali. Sedangkan untuk
hidanagan makanan yang diadakan merupakan suatu sajian yang semakin komplit
berbagai protein, nabati dan hewani, berbagai sumber jenis zat kalori
disertakan. Dengan harapan bahwa ibu hamil senantiasa selamat dan terjaga baik
kondisi kesehatannya diiringi doa para sanak keluarga dan tetangga.
DAFTAR PUSTAKA
https://meliati.wordpress.com/.../makalah-ilmu-sosial-budaya-dasar-isbd/
diakses pada hari
Kamis, 7 April 2016 pukul 21.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar