Senin, 06 Juni 2016

makalah pemasangan kateter

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manuasia merupakan salah satu makhluk hidup. Dikatakan sebagai makhluk hidup karena manusia memiliki ciri-ciri diantaranya: dapat bernafas, berkembang biak, tumbuh beradaptasi, memerlukan makan , dan mengeluarkan sisa metabolisme tubuh (eliminasi). Setiap kegiatan yang dilakukan tubuh di karenakan peranan masing-masing organ. Membuang urine dan alvi (eliminasi) merupakan salah satu aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi tidak dilakukan setiap manusia akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti retensi urine, inkontinensia urine, enuresis, perubahan pola eliminasi urine, konstipasi, diare dan kembung. Selain berbagai macam yang telah disebutkan diatas akan menimbulkan dampak pada system organ lain seperti: system pencernaan, ekskresi dll.
 TUJUAN
Tujuan Umum
Agar mahasiswa bisa memahami dan mengetahui bagaimana tata cara serta indikasi dan kontraindikasi “pemasangan kateter kandung kemih pada pasin sesuai prosedur.”.
Tujuan Khusus
  • Mahasiswa mampu menjelaskan pngertian kateter
  • Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pemasangan kateter
  • Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi pemasangan kateter
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau plasrtik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua jenis kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk kateterisasi dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang berbentuk pipa yang terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menyimpan atau menampung airseni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal. Pemasangan kateter adalah pemaukkan selang yang terbuat dari plastik atau karet  melalui uretra menuju kandung kemih (vesika urinaria)
Tujuan
  1. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih.
  2. Mendapatkan urine untuk specimen
  3. Pengkajian residu urine
  4. Penatalaksanaan pasien yg di rawat karena trauma medula spinalis, gangguan neuro muscular, atau inkompeten kandung kemih, serta pascaoperasi besar.
  5. Mengatasi obstruksi aliran urine
  6. Mengatasi retensi perkemihan
Indikasi
  1. kateter sementara
Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria. Pengambilan urine residu setelah pengosongan urinaria.
  1. Kateter tetap jangka pendek
    1. Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)
    2. Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan.
    3. Untuk memantau output urine
    4. Kateter tetap jangka panjang
      1. Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI
      2. Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urine.
      3. Klien dengan penyakit terminal
Kontraindikasi
Hematoris (keluarnya darah dari urine)
Macam–macam kateter dan ukuran kateter
Jenis-jenis kateter
  1. Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel
  2. Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).
  3. Kateter silicon murni atau teflon :  untuk menggunakan dalam jangka waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur  pada meathur uretra
  4. Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi uretra.
  5. Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan.
Ukuran kateter
  1. Anak : 8- 10 french (Fr)
  2. Wanita : 14-16 Fr
  3. Laki-laki : 16-18 Fr
Pemasangan Kateter
  1. Persiapan Alat
    1. Bak instrumen
    2. Spuit 10 cc
    3. Bengkok
    4. Handscoon
    5. Aquadest
    6. Gunting plaster
    7. Perlak
    8. Kateter
    9. Kapas air
    10. Kasa urine bag
    11. Jelly/vaselin
    12. Selimut
    13. Obat : aquades, bethadine, alkohol 70%
    14. Prosedur
Pada wanita
  1. Memberitahu dan menjelaskan pada klien
  2. Mendekatkan alat-alat
  3. Memasng sampiran
  4. Mencuci tangan
  5. Menanggalkan pakaian bagian bawah
  6. Memasang selimut mandi, perlak dan pengalas bokong
  7. Menyiapkan posisi klien
  8. Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
  9. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
  10. Lakukan vulva higyene
  11. Mengambil kateter lalu ujungnya diberi vaseline 3-7 cm
  12. Membuka labia mayora dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri sampai terlihat meatus uretra, sedangkan tanagan kanan memasukkan ujung kateter perlahan-lahan kedalam uretra sampai urine keluar, sambil pasien dianjurkan menarik nafas panjang
  13. Menampung urine kedalam bnegkok bila diperlukan untuk pemeriksaan. Bila urine sudah keluar semua anjurkan klien untuk menarik nafas panjang, kateter cabut pelan-pelan di masukkan ke dalam bengkok yang berisi larutan klorin.
  14. Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok bersama dengan kateter dan pinset
  15. Memasng pakaian bawah, mengambil perlak dan pengalas
  16. Menarik selimut dan mengambil selimut mandi
  17. Memberskan alat
  18. Mencuci tangan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau plasrtik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua jenis kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk kateterisasi dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang berbentuk pipa yang terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan cairan.
Saran
Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan para tenaga kesehatan maupun mahasiswa kesehatan dapat lebih mengetahui dan menerapkan cara pemasangan kateter sesuai dengan kompetensi dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Kusyati Eni.2006. Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium: EGC
Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika
Aziz, Alimul,dkk.2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar